Kamis, 26 Juni 2014

INVESTIGASI PENIPUAN ONLINE SHOP, PART I : Tren Online Shop

Diposting oleh Unknown di 01.42
Tren Online Shop

            Berbelanja online sedang menjadi tren saat ini. “Online lebih praktis liat bajunya, biasanya harga lebih murah juga daripada di store,” ujar Marcintya, mahasiswi Fikom Untar 2011 yang mengaku sering berbelanja pakaian melalui online shop.

            Menurut kominfo melalui website resminya kominfo.go.id, pengguna internet tahun 2014 di Indonesia mencapai 82 juta pengguna. Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, Indonesia menempati peringkat ke – 8 didunia. Perkembangan jumlah pengguna ini didukung oleh persaingan sengit antar provider seluler yang semakin murah dan mudahnya mengakses internet melalui gadget. Hal ini berdampak pada gaya hidup masyarakat yang melek informasi, salah satunya berbelanja online.

            Keterbatasan waktu, harga yang lebih murah, serta kemudahan mencari barang tertentu dengan sekali klik menjadi alasan mengapa banyak orang menjadikan online shop sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan. “Beda – beda, ada alat buat nail art, body lotion, cover hp” ungkap Devi, 24 tahun, yang mengaku memilih berbelanja online daripada berbelanja di mall.

            Yohanna, mahasiswi Fikom Untar 2011 mengatakan bahwa ia sering membeli barang seperti pakaian di online shop. “Mungkin sekitar dua jutaan, ga pernah hitung juga sih,” jawab Yohanna ketika ditanyakan soal budget belanja online tiap bulannya. Ia menambahkan bahwa harga, kualitas dan testimonial adalah pertimbangan utamanya untuk melakukan pembelian di online shop.

            Testimonial adalah ungkapan kepuasan yang diberikan pembeli kepada penjual atas layanan yang ramah, respon yang cepat, produk yang bermutu, ataupun merekomendasikan penjual tersebut kepada orang lain.

            Berbelanja online menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini disambut baik oleh penjual yang ditandai dengan menjamurnya online shop saat ini. Bagaimana tidak, penjual tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk memiki sebuah ‘toko’ didunia maya. Hanya bermodalkan perangkat seperti komputer atau gadget dan koneksi internet saja, ia sudah bisa menjajakan jualannya tanpa gudang atau toko riil.

            Penjual online shop juga kerap memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan barang dagangannya. Indonesia dengan pengguna facebook terbanyak nomor 4 didunia merupakan target konsumen yang menggiurkan bagi penjual online shop. Selain facebook, masih ada twitter dan instagram yang biasanya digunakan penjual untuk berjualan.

            Saat ini ada sistem penjualan baru yang unik yaitu penjual tidak perlu modal untuk menyetok barang. Sistem ini dinamakan dropship. Sistem ini menawarkan keuntungan dan kemudahan bagi penjual karena penjual juga tidak perlu melakukan pengepakan dan pengiriman barang.

            Dropship dilakukan dengan cara mempromosikan barang melalui Blackberry Messanger (BBM) atau media sosial yang dibuat khusus maupun pribadi.  Penjual hanya perlu memindahkan gambar suplier dengan menaikkan harga jual. Selisih harga jual kembali ke konsumen merupakan keuntungan bagi dropshiper (sebutan penjual yang menggunakan sistem ini). Jika ada yang hendak membeli produk dari dropshiper, maka pembeli akan melakukan pebayaran ke dropshiper. Selanjutnya, dropshiper akan meneruskan orderan ini kepada suplier. Uniknya, pengiriman barang ke konsumen akan dilakukan supplier dengan mencantumkan nama dropshiper.

            Sistem dropship menguntungkan semua pihak. Bagi suplier tentu penjualan akan meningkat dengan cakupan penjualan yang lebih luas. Bagi dropshiper, memperoleh keutungan tanpa mengeluarkan modal untuk menyetok barang maupun repot – repot melakukan pengiriman. Bagi konsumen, keuntungannya adalah lebih mudah menemukan produk yang ia cari karena cakupan penjualan yang luas.

            Bisnis online shop menjadi bisnis yang menjanjikan. Bagaimana tidak, Hendy Suprapto pemilik online shop ayobelanjabaju.com mengatakan bahwa omset penjualannya bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan. Selain dengan website, ia juga mempromosikan produknya lewat facebook dan pemasangan iklan disitus penyedia pasang iklan gratis seperti kaskus.com dan OLX.com (sebelumnya tokobagus.com).

            Kisah suksesnya pria lulusan Universitas Trisakti ini dimulai dari toko yang ia buka di Pasar Pagi Mangga Dua dengan nama Baju Laris. Kemudian pada tahun 2009 ia mulai membuka sayap lebih lebar lagi dengan merambah dunia online shop. Dirumahnya yang berlokasi di Jl. Balikpapan 1 no. 14 Jakarta Pusat , ia memiliki 17 orang karyawan. Kini, ia juga menaungi bajucouple.com dan bajularis.com. Puluhan hingga ratusan paket ia kirim setiap harinya. “Dulu mau jualan online karena toko offline mulai sepi,” jelas Hendy.

            Tren berbelanja online harus diimbangi dengan kewaspadaan dalam bertransaksi. Berikut beberapa tips belanja online yang aman.

1. WAJIB CARI TAU REPUTASI PENJUAL

            Hal yang paling mudah dilakukan untuk mencari tahu adalah mencari dimesin pencarian terbesar internet yaitu google. Hal ini bisa dilakukan dengan mengetikan nama, nomor handphone, pin bb, dll untuk mencari tahu apakah online shop tersebut bukan penipu. Cari tahu juga testimonial pembeli serta identitas pembeli lainnya. Kapan Facebook, twitter, Instagram, dan media sosial lainnya dibuat, apakah pernah ada komplain sebelumnya. Jika ada testimonial, cek apakah testimonial itu asli. Jika ada komplain, cek apakah online shop tersebut bertanggung jawab atas komplain. Semakin banyak informasi yang bisa dikumpulkan, semakin baik pula penilaian tentang online shop tersebut.

2. JANGAN TERGODA HARGA MURAH

            Harga yang tidak masuk akal beresiko lebih tinggi untuk indikasi penipuan.

3. BANYAK BERTANYA

            Tanyakan dengan jelas tentang detail kondisi barang, pengepakan, pengiriman, prosedur komplain jika bermasalah, garansi dan lain - lain sebelum melakukan pembayaran.

4. UTAMAKAN BERTEMU ATAU COD (Cash On Delivery)


            Usahakan untuk bertemu dengan penjual untuk bertransaksi. Jika hal ini sulit dilakukan karena jarak lokasi yang jauh, maka tanyakan kapan barang akan dikirim dan mintalah nomor resi pengiriman.

situs ayobelanjabaju.com milik Hendy Suprapto

Petikan wawancara dengan narasumber Marcitya, 2011, Fikom Untar, Advertising

Petikan wawancara dengan narasumber Devi, 24 tahun

Petikan wawancara dengan narasumber Yohanna, 2011, Fikom Untar, Jurnalistik

0 komentar:

 

Family, Friends, Love, My life :) Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos