Kamis, 26 Juni 2014

INVESTIGASI PENIPUAN ONLINE SHOP, PART I : Tren Online Shop

Diposting oleh Unknown di 01.42 0 komentar
Tren Online Shop

            Berbelanja online sedang menjadi tren saat ini. “Online lebih praktis liat bajunya, biasanya harga lebih murah juga daripada di store,” ujar Marcintya, mahasiswi Fikom Untar 2011 yang mengaku sering berbelanja pakaian melalui online shop.

            Menurut kominfo melalui website resminya kominfo.go.id, pengguna internet tahun 2014 di Indonesia mencapai 82 juta pengguna. Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, Indonesia menempati peringkat ke – 8 didunia. Perkembangan jumlah pengguna ini didukung oleh persaingan sengit antar provider seluler yang semakin murah dan mudahnya mengakses internet melalui gadget. Hal ini berdampak pada gaya hidup masyarakat yang melek informasi, salah satunya berbelanja online.

            Keterbatasan waktu, harga yang lebih murah, serta kemudahan mencari barang tertentu dengan sekali klik menjadi alasan mengapa banyak orang menjadikan online shop sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan. “Beda – beda, ada alat buat nail art, body lotion, cover hp” ungkap Devi, 24 tahun, yang mengaku memilih berbelanja online daripada berbelanja di mall.

            Yohanna, mahasiswi Fikom Untar 2011 mengatakan bahwa ia sering membeli barang seperti pakaian di online shop. “Mungkin sekitar dua jutaan, ga pernah hitung juga sih,” jawab Yohanna ketika ditanyakan soal budget belanja online tiap bulannya. Ia menambahkan bahwa harga, kualitas dan testimonial adalah pertimbangan utamanya untuk melakukan pembelian di online shop.

            Testimonial adalah ungkapan kepuasan yang diberikan pembeli kepada penjual atas layanan yang ramah, respon yang cepat, produk yang bermutu, ataupun merekomendasikan penjual tersebut kepada orang lain.

            Berbelanja online menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini disambut baik oleh penjual yang ditandai dengan menjamurnya online shop saat ini. Bagaimana tidak, penjual tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk memiki sebuah ‘toko’ didunia maya. Hanya bermodalkan perangkat seperti komputer atau gadget dan koneksi internet saja, ia sudah bisa menjajakan jualannya tanpa gudang atau toko riil.

            Penjual online shop juga kerap memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan barang dagangannya. Indonesia dengan pengguna facebook terbanyak nomor 4 didunia merupakan target konsumen yang menggiurkan bagi penjual online shop. Selain facebook, masih ada twitter dan instagram yang biasanya digunakan penjual untuk berjualan.

            Saat ini ada sistem penjualan baru yang unik yaitu penjual tidak perlu modal untuk menyetok barang. Sistem ini dinamakan dropship. Sistem ini menawarkan keuntungan dan kemudahan bagi penjual karena penjual juga tidak perlu melakukan pengepakan dan pengiriman barang.

            Dropship dilakukan dengan cara mempromosikan barang melalui Blackberry Messanger (BBM) atau media sosial yang dibuat khusus maupun pribadi.  Penjual hanya perlu memindahkan gambar suplier dengan menaikkan harga jual. Selisih harga jual kembali ke konsumen merupakan keuntungan bagi dropshiper (sebutan penjual yang menggunakan sistem ini). Jika ada yang hendak membeli produk dari dropshiper, maka pembeli akan melakukan pebayaran ke dropshiper. Selanjutnya, dropshiper akan meneruskan orderan ini kepada suplier. Uniknya, pengiriman barang ke konsumen akan dilakukan supplier dengan mencantumkan nama dropshiper.

            Sistem dropship menguntungkan semua pihak. Bagi suplier tentu penjualan akan meningkat dengan cakupan penjualan yang lebih luas. Bagi dropshiper, memperoleh keutungan tanpa mengeluarkan modal untuk menyetok barang maupun repot – repot melakukan pengiriman. Bagi konsumen, keuntungannya adalah lebih mudah menemukan produk yang ia cari karena cakupan penjualan yang luas.

            Bisnis online shop menjadi bisnis yang menjanjikan. Bagaimana tidak, Hendy Suprapto pemilik online shop ayobelanjabaju.com mengatakan bahwa omset penjualannya bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan. Selain dengan website, ia juga mempromosikan produknya lewat facebook dan pemasangan iklan disitus penyedia pasang iklan gratis seperti kaskus.com dan OLX.com (sebelumnya tokobagus.com).

            Kisah suksesnya pria lulusan Universitas Trisakti ini dimulai dari toko yang ia buka di Pasar Pagi Mangga Dua dengan nama Baju Laris. Kemudian pada tahun 2009 ia mulai membuka sayap lebih lebar lagi dengan merambah dunia online shop. Dirumahnya yang berlokasi di Jl. Balikpapan 1 no. 14 Jakarta Pusat , ia memiliki 17 orang karyawan. Kini, ia juga menaungi bajucouple.com dan bajularis.com. Puluhan hingga ratusan paket ia kirim setiap harinya. “Dulu mau jualan online karena toko offline mulai sepi,” jelas Hendy.

            Tren berbelanja online harus diimbangi dengan kewaspadaan dalam bertransaksi. Berikut beberapa tips belanja online yang aman.

1. WAJIB CARI TAU REPUTASI PENJUAL

            Hal yang paling mudah dilakukan untuk mencari tahu adalah mencari dimesin pencarian terbesar internet yaitu google. Hal ini bisa dilakukan dengan mengetikan nama, nomor handphone, pin bb, dll untuk mencari tahu apakah online shop tersebut bukan penipu. Cari tahu juga testimonial pembeli serta identitas pembeli lainnya. Kapan Facebook, twitter, Instagram, dan media sosial lainnya dibuat, apakah pernah ada komplain sebelumnya. Jika ada testimonial, cek apakah testimonial itu asli. Jika ada komplain, cek apakah online shop tersebut bertanggung jawab atas komplain. Semakin banyak informasi yang bisa dikumpulkan, semakin baik pula penilaian tentang online shop tersebut.

2. JANGAN TERGODA HARGA MURAH

            Harga yang tidak masuk akal beresiko lebih tinggi untuk indikasi penipuan.

3. BANYAK BERTANYA

            Tanyakan dengan jelas tentang detail kondisi barang, pengepakan, pengiriman, prosedur komplain jika bermasalah, garansi dan lain - lain sebelum melakukan pembayaran.

4. UTAMAKAN BERTEMU ATAU COD (Cash On Delivery)


            Usahakan untuk bertemu dengan penjual untuk bertransaksi. Jika hal ini sulit dilakukan karena jarak lokasi yang jauh, maka tanyakan kapan barang akan dikirim dan mintalah nomor resi pengiriman.

situs ayobelanjabaju.com milik Hendy Suprapto

Petikan wawancara dengan narasumber Marcitya, 2011, Fikom Untar, Advertising

Petikan wawancara dengan narasumber Devi, 24 tahun

Petikan wawancara dengan narasumber Yohanna, 2011, Fikom Untar, Jurnalistik

TOR Investigasi Penipuan Online Shop

Diposting oleh Unknown di 00.35 0 komentar
TOR INVESTIGASI PENIPUAN ONLINE SHOP




Disusun oleh : Ficca Marsella
NIM : 915110193
Dosen : Stanley Adi Prasetyo
Mata Kuliah : Investigasi





FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2014


I. Latar Belakang
            Jumlah pengguna internet di Indonesia berkembang pesat. Dalam kurun waktu 11 tahun (2000-2011) pengguna internet di Indonesia berkembang dari 2.000.000 menjadi 55.000.000 pengguna. Saat ini Indonesia menjadi negara ke empat terbesar pengguna internet di Asia setelah China, India dan Jepang. Kemajuan dibidang teknologi membuat orang cenderung mencari kemudahan dan kenyamanan lebih. Internet menjadi sarana paling dicari untuk memenuhi segala kebutuhan. Mulai dari informasi, hiburan, hingga transaksi jual beli.

            Online shop semakin menjamur karena menawarkan kemudahan berbelanja dimana dan kapan saja. Online shop ternyata juga menawarkan keuntungan yang menggiurkan terutama bagi penjual. Tanpa harus menyewa tempat untuk membuka ‘lapak’ penjual sudah bisa menjajakan produk maupun jasanya melalui online shop. Hanya dengan bermodalkan perangkat seperti komputer atau gadget yang dapat mengakses internet, mereka bisa memiliki sebuah toko didunia maya.

            Layaknya transaksi jual-beli konvensional, ternyata bisnis berbasis online ini juga menjadi lirikan oknum kejahatan. Penipuan yang dilakukan online shop membuat kerugian yang tidak main – main. Periode Januari hingga Februari 2013 saja, tercatat adanya 10 pengaduan yang masuk ke polri dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

            Tingginya angka penipuan berkedok online shop tersebut disebabkan karena hukum yang belum jelas. Di Indonesia, sudah ada UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Hal yang dilarang diatur pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik” tidak menunjukan detail kerugian yang dimaksud. Jika nilai kerugian terkesan kecil, aduan kepada pihak kepolisian bahkan tidak ditanggapi.

            Semakin menjamurnya online shop di Indonesia tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan masyarakat dari pihak berwajib. Masih banyak pula masyarakat yang bahkan tidak tahu cara melakukan pengaduan ketika berhadapan dengan penipu yang sebenarnya telah merugikan mereka.

            Salah satu hal yang menjadi alasan mengapa penulis mengangkat topik ini adalah karena masalah pribadi. Penulis memiliki sebuah bisnis jasa periklanan online shop. Salah satu klien yang menggunakan jasa penulis mengiklankan produk yang dijualnya. Suatu ketika penulis mendapatkan laporan bahwa online shop tersebut adalah penipu yang kemudian penulis klarifikasikan kepada yang bersangkutan. Namun, seketika itu juga online shop tersebut menghilang tidak bisa dihubungi. Kecurigaan semakin menjadi keyakinan karena banyaknya aduan dari publik yang melihat iklan online shop tersebut. Hingga suatu saat kesalahpahaman terjadi sehingga penulis dicurigai adalah sindikat penipu tersebut. Setelah melakukan beberapa penjelasan, penulis berhasil meyakinkan para korban bahwa hal tersebut tidaklah benar. Hal ini juga yang merupakan latar belakang mengapa penulis mengangkat topik ini.

II. Angle
·         Apa yang membuat masyarakat mau berbelanja online?
·         Bagaimana cerita korban?
·         Sejauh mana pihak berwajib membantu para korban?

III. Waktu
3.1. Durasi                  : 1 bulan
3.2. Deadline              : 10 Juni 2013

IV. Rencana Tulisan

4.1. Tren Online Shop

            4.1.1. Isi Tulisan
         Menceritakan kehidupan masyarakat modern yang serba ingin instan. Memenuhi kebutuhan berbelanja dimana saja dan kapan saja melalui internet. Melihat manfaat bisnis online dari pihak pembeli dan penjual. Memberikan tips berbelanja online aman.

            4.1.2. Foto/Grafis
ü  Screenshot percakapan wawancara melalui BBM dengan narasumber
ü  Situs – situs online yang sering dikunjungi untuk berbelanja online

            4.1.3. Narasumber
ü  Masyarakat umum
ü  Mahasiswa Untar
ü  Penjual online shop

4.2. Investigasi Penipuan Berkedok Online Shop

            4.2.1. Isi Tulisan
      Tulisan ini akan mengangkat kronologis kasus penipuan yang terjadi kepada beberapa korban yang berhasil penulis temukan. Penulis yang telah menelusuri jejak online shop tersebut berpura – pura akan melakukan transaksi dengan pelaku dan mengamati tata cara pelaku beraksi.

4.2.2. Foto/Grafis
ü Percakapan melalui BBM dengan korban
ü Percakapan melalui BBM dengan pelaku

4.2.3. Narasumber
ü  Pelaku penipuan
ü  Korban

4.3. Bukan Tanpa Perlindungan

4.3.1. Isi Tulisan
       Melihat dari sisi pihak berwajib untuk membahas kasus penipuan. Penulis akan mengangkat upaya perlindungan dari pihak berwajib melalui wawancara kepada kepolisian. Penulis juga akan sekaligus meembahas cara melaporkan kasus penipuan dari sisi korban yang terkesan berbelit – belit dan tanpa tanggapan.

4.3.2. Foto/Grafis
ü  Proses wawancara dengan kepolisian
ü  Rekaman suara saat wawancara

4.3.3. Narasumber
·         Kepolisian

V. Tempat yang Wajib Dikunjungi dan Pihak yang Wajib Ditemui
·         Mahasiswa / umum
·         Penjual online shop
·         Korban penipu
·         Penipu
·         Kepolisian Mabes Polri Bareskrim CCIC (Cyber Crime Investigation Center)

VI. Daftar Pertanyaan

·         Mahasiswa / Umum
1.      Apakah anda sering berbelanja di online shop?
2.      Apa yang biasanya anda beli di online shop?
3.      Mengapa anda memilih berbelanja di online shop daripada berbelanja di toko?
4.      Situs apa yang paling sering anda kunjungi saat berbelanja online?
5.      Apa saja yang biasanya menjadi pertimbangan anda ketika berbelanja online? Misal kualitas, harga, reputasi online shop, dll
6.      Berapa banyak uang yang anda habiskan untuk berbelanja online setiap bulannya?

·         Penjual online shop
1.      Apa yang anda jual?
2.      Sudah berapa lama melakoni bisnis online?
3.      Berapa omset penjualan setiap bulannya?
4.      Apa saja situs yang anda gunakan untuk beriklan?
5.      Mengapa memilih berjualan dengan online shop?

·         Korban penipuan
1.      Kapan penipuan terjadi?
2.      Bagaimana kronologisnya?
3.      Berapa banyak kerugian yang dialami?
4.      Bagaimana modus pelaku saat menipu?
5.      Apa yang Anda beli kepada online shop tersebut?

·         Kepolisian
1.    Banyak yang mengatakan bahwa UU ITE nomor 11 tahun 2008 yang terbilang baru, tidak secara signifikan menjelaskan perlindungan terhadap korban transaksi elektronik, bagaimana tanggapannya?
2.  Apa saja upaya yang dilakukan pihak kepolisian terhadap perlindungan terhadap korban tindak pidana penipuan berkedok online shop?
3.  Apakah ada sosialiasi khusus yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap tindak penipuan terutama terhadap transaksi elektronik?
4.   Apakah ditingkat polsek atau polda sudah difasilitasi baik SDM maupun perangkat untuk pengaduan tentang transaksi elektronik?
5.     Bagaimana tata cara pengaduan yang bisa dilakukan oleh masyarakat jika mengalami tindak penipuan yang dalam hal ini dalam transaksi elektronik?
6.  Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa melakukan pengaduan kepada polisi adalah hal yang sia – sia karena kerugian, terutama materiil, tidak akan bisa kembali juga, bagaimana klarifikasi atas tanggapan tersebut?
7.  Apakah penyedia situs yang secara tidak langsung terlibat kasus penipuan ini juga dapat dipidanakan?
8.  Apakah pengaduan dari pihak penyedia situs yang dirugikan secara non materiil (misal, perusakan nama baik) juga bisa dipidanakan?


Selasa, 17 Juni 2014

Pesona Seribu Lampion Jogjakarta

Diposting oleh Unknown di 08.04 0 komentar
Lampion, Waisak, Jogjakarta by Ficca

Perayaan waisak di candi Borobudur, Jogjakarta yang jatuh pada tanggal 14-15 Mei 2014 menjadi sorotan wisatawan dari seluruh dunia. Ribuan lampion siap diterbangkan pada malam pergantian hari waisak yang menjadi perayaan umat agama Budha tersebut.

Momentum seribu lampion di Borobudur menjadi incaran oleh 31 orang pecinta fotografi dari FIKom Untar, I-focus. Acara ini dilaksanakan selama 5 hari sejak Selasa,13 Mei 2014. Hunting besar dengan tema “Let’s see our culture with our communication” juga mengunjungi Pantai Parang Tritis, Gumuk Pasir, Kali Adem Merapi dan Malioboro.

Setelah melalui 9 jam perjalanan kereta, rombongan langsung dibawa ke Pantai Parang Tritis dan mengejar moment terbitnya matahari dari Jogjakarta. Perjalananpun dilanjutkan ke tempat wisata Gumuk Pasir yang menghadirkan hamparan bukit pasir yang luas.

Perjuangan peserta untuk mengejar best moment di Borobudur tidaklah mudah. Peserta yang telah sampai di Borobudur sejak pukul 7 malam menunggu hingga pukul 10 yang disertai dengan turunnya hujan. Ternyata ada keterlambatan sehingga diinformasikan bahwa gerbang akan dibuka pada pukul 12 malam. Ketika pukul 12 malam tiba, sempat terjadi masalah ketika rombongan yang telah memiliki undangan memasuki kawasan candi tidak diijinkan masuk karena membludaknya jumlah pengunjung wisata. Namun dengan komunikasi yang baik, akhirnya panitia mengijinkan masuk.

Pelepasan lampion baru dilakukan pada pukul 3 pagi yang sebelumnya diadakan ibadah terlebih dahulu. Perjuangan menunggu itu terbayarkan ketika melihat ribuan lampion yang diterbangkan menunjukan pesonanya. “Kesannya waktu melihat lampion sangat menakjubkan karena baru pertama kali melihat secara langsung lampion yang sangat banyak bertebaran dilangit. Indah banget ketika semuanya berkumpul dilangit,” kata Dewi, salah satu peserta angkatan 2013.

Pada hari kedua Ifocus mengunjungi Kali Adem Merapi dengan menaiki mobil Jip. Rombongan dibawa untuk melihat sisa dari bencana gempa Merapi 2010. Peserta mengunjungi museum mini yang menjadi saksi bisu terjadinya erupsi gunung yang dijaga oleh Mbah Marijan itu. Disana juga terdapat batu alien yang bentuknya menyerupai wajah manusia.

“Rencana hunbes ke Jogja sebenarnya sudah lama, tapi baru kesampean tahun ini. Acaranya sukses, seru berkat panitia yang lain juga,” tutup Andhika angkatan 2013 selaku ketua pelaksana hunting besar Ifocus.

Borobudur, Waisak 2014 by Ficca
Batu Alien, Kali Adem Merapi, Jogjakarta by Bram
Lampion, Waisak 2014, Borobudur by Angga Dai

Rabu, 04 Juni 2014

Produksi Siaran TV Fikom Untar : Kisah Pengamen Unik dengan Sejuta Mimpi

Diposting oleh Unknown di 22.01 0 komentar
Haiiiii, sudah lama ga posting di blog, maklum lah sibuk ahaha

Di postingan ini aku akan mempersembahkan salah satu karya tugas kuliahku yang paling aku suka!
Cerita sedikit yaaah, aku dapet tugas untuk membuat film pendek tentang pekerjaan unik. Aku dan kelompok yang anggotanya perempuan semua (Dian, Yohanna, Meliana dan Mega) berpikir keras pekerjaan seperti apa yang mau kita angkat. Pada suatu hari dimana aku sedang berjalan dari kost menuju kampus, aku melihat sosok bapak - bapak yang tua renta dengan berbagai macam pernak pernik aneh di topinya dan baju lusuh sedang mengamen di sebuah warung kopi. Yang terlintas dipikiranku adalah "ini pasti orang gila". Bukan tanpa sebab aku berpikir demikian, ketika lewat saja bau badan yang mungkin tidak mandi beberapa hari itu tercium menusuk hidung. Ditambah ia mengendarai sepedah yang juga ia tempeli dengan kertas - kertas dan mainan rusak. Ia bermain harmonika sambil sesekali bertepuk tangan. Aku hanya memperhatikan sekilas dan jalan begitu saja.

Ketika aku masih terus berjalan, si bapak tua itu lewat dengan sepedahnya dan berhenti di rumah makan padang di depanku. Karena terus memikirkan tugas itu, langkah ku terhenti untuk memperhatikan sejenak. "Pak, itu orang gila apa pengamen yah?" tanya ku kepada salah satu warga sekitar yang juga memperhatikan si bapak yang aneh itu. "Sepertinya waras neng, dia ngamen kok," jawabnya.

Aku kumpulkan keberanian untuk memanggil si bapak itu. Aku menjelaskan maksud tujuan ku untuk shooting film pendek dan aku ingin dia menjadi sosok yang diangkat. Ketika aku berbicara dengan bapak itu, aku melirik beberapa warga sekitar yang memperhatikannya sedari tadi menertawakan aku yang mau berbincang dengan bapak itu. Biar saja, aku tidak peduli. Aku berkenalan dengan bapak Lauren, nama yang ia akui adalah nama aslinya.

Aku menceritakan hal baik ini kepada teman - teman ku dan mereka setuju untuk mengangkat kisah Pak Lauren. Ketika shooting, Pak Lauren selalu bertanya kepada kami mahasiswi, bagaimana caranya untuk mengangkat nilai rupiah untuk minimal setara dengan dollar singapura. Tentu saja kami kaget dengan topik perbincangan yang aku rasa bukan topik yang biasa bagi seorang pengamen sepertinya. Ia merasa Indonesia adalah negri kaya yang tidak kalah dengan negara tetangga. Ia juga bercerita bagaimana cita - citanya waktu kecil yang ingin membuat roket dan terbang keluar angkasa. Obrolan kami siang itu menjelaskan mengapa di topi dan sepedahnya banyak pernak pernik mainan roket luar angkasa.

Setelah shooting dijalanan, kami lanjut untuk pergi mengunjungi rumah Pak Lauren. Memasuki gang - gang kecil yang padat penduduk, banyak tetangga yang memperhatikan kami yang terlihat mencolok dengan banyaknya kamera ditangan. Akhirnya kami sampai didepan sebuah pintu kayu seadanya yang membawa kami ke lorong sempit yang hanya bisa dilewati satu orang. Lorong tersebut dipenuhi sampah dengan bau yang menyengat. Sebuah tempat tidur kayu dengan ukuran sekitar 1,5 x 1,5 meter dan tiang - tiang kayu yang hanya ditancapkan seadanya untuk menyanggah seng diatasnya, Pak Lauren menyebutnya rumah. Sungguh hati kami pilu melihatnya. Di sebuah kota besar seperti Jakarta dengan gedung - gedung pencakar langitnya masih ada orang yang hidup dengan keadaan seperti ini. Salah satu teman kami keluar dari rumah Pak Lauren ketika kami sedang shooting karena tidak tahan dengan bau dan nyamuk didalam rumah itu.

Bukan pekerjaan mengamen yang membuat Pak Ahmad Richard Lauren Azhari menjadi unik. Tetapi caranya melakukan pekerjaan tersebut untuk meraup rupiah demi rupiah. Ia mendadani dirinya dengan unik sekaligus menunjukan kepada semua orang tentang cita - citanya. Meski dengan segala kekurangannya, ia terus bermimpi melalui lagu - lagu dan sajak yang ia buat sendiri. Bukan keputusasaan, melainkan keceriaan hati untuk berkeliling dari satu kota menuju kota lain dengan sepedahnya. Hal tersebut ia lakukan untuk meneruskan cita - citanya. Maka film kami berjudul "Ingin ku sebrangi lautan meski dengan sepedah"

Here we go! Film yang sudah kami upload ke youtube dengan resolusi yang sangat kecil jadi gambarnya ga bagus >.< aslinya sudah kami kumpulkan melalui keping DVD.


Adobe inDesign tugas matkul Grafis Media

Diposting oleh Unknown di 20.28 0 komentar
Newbie banget, tapi ya inilah hasil karya original ala ficca ahahaha

ini ceritanya disuruh bikin poster propaganda, jadi mencalonkan diri sebagai ketua DPM deh ahaha

kalau yang ini disuruh bikin profile

Ya walaupun nilainya pas - pasan tapi bangga dong sama hasil karya sendiri  

Kamis, 23 Januari 2014

Papa Serangan Jantung

Diposting oleh Unknown di 01.22 2 komentar
Desember 2013 menjadi bulan yang mengerikan bagi papa dan kami sekeluarga.

Papa bekerja di toko material bekasi, ia seminggu sekali pulang ke rumah. Tak disangka tiba - tiba saat sedang bekerja papa keluar kringat dingin, pucat dan terasa sesak nafas. Tanggal 13 Desember 2013 papa langsung dilarikan ke RS dan didiagnosis dokter papa serangan jantung.

Berita tentang sakit jantung papa ini membuat kami sekeluarga yang terpisah - pisah tempat tinggalnya kaget. Malam itu juga dokter memberi intruksi agar papa segera di operasi sebelum terlambat. Mama dan Tasia (adik perempuan ku) segera berangkat dari rumah di Cibinong, Bogor menuju RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, sedangkan aku dan Yoppie kakak laki - laki ku berangkat dari kost kami yang berada di Jakarta.

Sepuluh menit setelah kami sampai, operasi telah selesai dilakukan. Papa selamat. Menurut dokter, papa telah mengalami penyempitan pembuluh darah besar lebih dari 95%. Jika operasi tidak segera dilakukan, mungkin papa tidak lagi tertolong.

Papa akhirnya dirawat inap di ruang ICU selama 5 hari. Di ruang intermediet 1 hari. Di ruang rawat inap biasa 2hari. Pasca operasi, papa 1x menjalani cuci darah dan beruntung kondisi papa cepat membaik.

Papa memang perokok berat. Kebiasaannya minum kopi dan bergadang memperparah kondisi fisiknya sehingga tiba - tiba saja serangan jantung ini terjadi. Selama ini papa tidak punya riwayat sakit jantung, memang tidak pernah juga dilakukan check up. Yang diketahui daridulu memang papa mempunyai penyakit darah tinggi. Pola hidup tidak sehat ditambah lagi kesukaan papa mengonsumsi makanan padang bersantan yang sangat tinggi kolesterolnya menjadi penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung.

Masalah penyakit papa bukan satu - satunya masalah yang kami sekeluarga terima. Selama papa dirawat di RS, kami kakak beradik serta mama kewalahan untuk bergantian stand by di RS dikarenakan jauhnya lokasi RS dengan tempat tinggal kami. Selain karena jarak, kami juga sedang pekan ujian baik dikampus atau disekolah. Terjadi cek cok beberapa kali hingga membuat semua orang stress, marah dan  sedih. Biaya RS juga menjadi beban pikiran kami. Bagaimana tidak, 1 minggu di RS saja sudah memakan biaya ratusan juta rupiah. Sedangkan masih ada 2 pembuluh darah lagi yang harus dipasangkan ring jantung papa. Mengerikan.

Papa sekarang sudah menjalani rawat jalan. Ia juga tidak lagi merokok, tidak lagi minum kopi atau sembarangan makan diluar. Papa sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa walaupun belum boleh beraktivitas berat. Hal positif dari masalah ini adalah keluarga kami yang tadinya kurang harmonis menjadi lebih akrab dan dekat. Mama Papa juga jadi sedikit sedikit kembali romantis gitu deeh.. hehehe

Kita tidak pernah tau rasanya hingga hal ini terjadi kepada orang terdekat kita. Seringkali cerita orang mengerikan tetapi tak benar - benar kita rasakan jika belum terjadi pada orang terdekat. "Jika sayang, harus tega" kata om ku menasehati waktu di RS. Tegalah untuk melarang orang yang kita sayang makan makanan favorite nya. Tegalah kita untuk membuang rokok yang ada di saku orang tersayang. Tegalah kita untuk sedikit membentak ketika mengingatkan sudah jam tidur. Semua karena kita sayang.

Semoga ceritaku bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat :)



 

Family, Friends, Love, My life :) Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos